Kepemimpinan Bani Quraisy
Abstract
Kepemimpinan Bani Quraisy mendapatkan perhatian khusus dari Rasulullah Muhammad Saw. Perhatian ini dituangkan dalam hadits yang banyak diriwayatkan oleh perawi hadits. Imam Ahmad, Imam Bukhari, dan Imam Muslim adalah ulama-ulama yang juga meriwayatkan hadits tersebut. Hal ini juga mendapatkan perhatian dari pemikir Islam. Al-Farabi, Ibnu Thaimiyyah, Al Farabi dan Nashiruddin Thusi memiliki pendapat yang berbeda. Secara umum dapat disimpulkan pendapat para ulama hadits dan pemikir Islam bahwa; Pertama, secara tekstual tidak terjadi perdebatan tentang hadits kepemimpinan Bani Quraisy dan pemikir Islam menerima hal ini. Kedua, Bani Quraisy menjadi ketentuan yang sunatullah, menjadi pemimpin dalam cakupan global, tetapi tidak regional. Ketiga, kepemimpinan dalam cakupan regional memberikan peluang bagi pemimpin yang berasal dari non Bani Quraisy untuk menduduki jabatan kepempimpinan. Keempat, kesempatan untuk menjadi pemimpin bagi kalangan non Bani Quraisy harus tetap memperhatikan kriteria-kriteria atau syarat-syarat menjadi pemimpin. Mulai dari siapa yang memilih kemudian siapa yang akan dipilih.
This journal provides immediate open access to its content on the principle that making research freely available to the public supports a greater global exchange of knowledge. By virtue of their appearance in this is open access jurnal, articles are free to use after initial publication under a Creative Commons Atribution 4.0 International Licenses.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.